Mempelajari Kebutuhan Dalam Pemberian ASI Pada Bayi Baru Lahir
bodrumandhomes.com – Para ibu perlu mengetahui pentingnya waktu pemberian ASI bagi bayi baru lahir. Agar sang bayi merasa kenyang dan tumbuh optimal serta mencegah kekenyangan yang dapat mengakibatkan gumoh atau muntah. Berikut ini adalah informasi mengenai lama waktu pemberian ASI pada bayi baru lahir dan tanda-tanda si kecil sudah merasa kenyang:
Memberikan ASI (Air Susu Ibu) sesegera dan sesering mungkin kepada bayi baru lahir adalah penting untuk memenuhi kebutuhan nutrisinya dan memastikan pertumbuhan dan perkembangannya yang optimal. Mengingat pentingnya memberikan ASI secara rutin, disarankan agar ibu menyusui bayinya ketika bayi lapar atau setidaknya setiap dua jam sekali. Idealnya, bayi baru lahir disusui sebanyak 8 hingga 12 kali dalam 24 jam untuk memastikan bahwa mereka menerima nutrisi yang cukup dan pertumbuhan mereka terpenuhi.
Mengetahui Durasi Pemberian ASI Pada Bayi Baru Lahir
Untuk durasi pemberian ASI pada bayi baru lahir biasanya berkisar antara 10 hingga 15 menit. Durasi dapat bervariasi tergantung pada kecepatan aliran ASI dan tingkat kelaparan bayi. Disarankan menyusui dengan satu payudara per sesi, berganti untuk sesi berikutnya.
Pada minggu pertama setelah kelahiran, penting untuk membangunkan bayi setiap 4 jam untuk disusui jika mereka tidak mendapat ASI dan untuk upaya membiasajan sang bayi memiliki pola jam yang baik untuk mendapatkan nutrisi dan guna mengoptimalkannya. Hal ini akan merangsang produksi ASI yang lebih banyak dari kelenjar susu ibu dan membantu membentuk kebiasaan rutin bagi bayi.
Memahami Tanda Bayi Sudah Kenyang
Tanda-tanda bahwa bayi sudah merasa kenyang setelah menyusui antara lain:
- Isapan bayi menjadi lebih lambat.
- Bayi melepaskan puting dan menjauhi payudara ibu.
- Bayi memberikan penolakan saat ditawari ASI lagi.
- Bayi tertidur nyenyak setelah selesai menyusu.
- Bayi terlihat lebih rileks dan membuka tangannya.
- Bayi bersendawa.
- Bayi mungkin mengeluarkan gumoh dalam jumlah sedikit.
- Bayi bisa mengalami cegukan karena kenaikan asam lambung setelah perut terisi penuh.
- Intensitas buang air kecil dan buang air besar meningkat setelah menyusu.
Selain itu, penting juga untuk memantau berat badan bayi sebagai indikasi bahwa mereka mendapatkan asupan ASI yang cukup sesuai kebutuhan mereka. Dengan memperhatikan tanda-tanda ini, para ibu dapat memastikan bahwa bayi mereka mendapatkan nutrisi yang cukup dan tumbuh dengan baik.
Simak Penjelasan Berikut Untuk Meningkatkan Kualitas Asi
Makanan yang baik untuk meningkatkan kualitas ASI adalah makanan yang kaya akan nutrisi, vitamin, mineral, dan lemak sehat. Berikut adalah beberapa contoh makanan yang dapat membantu meningkatkan produksi dan kualitas ASI:
- Protein: Makanan tinggi protein seperti daging tanpa lemak, ikan, telur, kedelai, kacang-kacangan, dan produk susu dapat membantu dalam produksi ASI.
- Buah dan sayuran: Buah-buahan dan sayuran segar mengandung banyak antioksidan, vitamin, dan mineral yang penting untuk kesehatan ibu dan bayi serta untuk meningkatkan produksi ASI.
- Karbohidrat kompleks: Makanan seperti roti gandum, beras merah, sereal, dan pasta gandum utuh dapat memberikan energi yang stabil dan bertahan lama bagi ibu menyusui.
- Lemak sehat: Asupan lemak sehat dari sumber seperti alpukat, kacang-kacangan, minyak zaitun, dan ikan berlemak seperti salmon membantu dalam perkembangan otak bayi dan produksi ASI.
- Air: Minum banyak air penting untuk menjaga tubuh terhidrasi dan meningkatkan produksi ASI. Sebaiknya minum air secara teratur sepanjang hari.
- Herbal dan rempah-rempah: Beberapa bahan herbal dan rempah-rempah seperti daun katuk, adas, jintan, dan fenugreek telah diketahui dapat meningkatkan produksi ASI. Namun, konsultasikan terlebih dahulu dengan ahli gizi atau dokter sebelum mengonsumsinya agar anda mendapatkan hasil yang lebih baik demi menjaga kesehatan anda dan bayi anda.
Selain makanan, penting juga untuk menjaga pola makan yang seimbang dan mencukupi, istirahat yang cukup, dan menghindari stres berlebihan. Hal ini dapat membantu ibu menyusui untuk memproduksi ASI yang berkualitas dan mencukupi bagi bayi mereka.